![]() |
Sumber: blogfam.com |
Semalam, saya mendapatkan mention dari Kakak Tuteh di Ende. Yang mana Kakak Tuteh sendiri
meneruskan titah dari Maknyak Labibah Zain. Katanya, Blogfam mau ngadain
posting blog serentak hari ini. Walaupun saya sebenarnya nggak tahu banyak
tentang Blogfam, tapi boleh ya ikutan nulis? Biar sekalian ada postingan baru
juga, jiah.
Blogger Family (Blogfam) adalah
komunitas daring pertama yang saya ikuti. Sedikitnya yang sayatahu, kalau Blogfam
itu lahir tahun 2003 (tahun segini masih sibuk main karet sama engkle) dan diinisiasi sama emak-emak blogger dari mancanegara. Nggak
heran, sih, soalnya dulu di Forum Blogfam ada ruang buat saling kirim post card
gitu. Lucu deh.
Saya sendiri tau Blogfam dari
Twitter. Punya blog ini sejak 2010. (Huaaa sudah delapan tahun lebih ternyata). Sekitar tahun 2011/2012 (pokoknya masih kelas 2 SMA), akhirnya saya tertarik untung gabung
di Forum Blogfam. Alhamdulillah waktu itu di-approved. Kalau nggak salah, sama
Mbak Dahlia, ya? :D
Di sana tuh ternyata rame, jadi
bisa kenalan sama banyak blogger. Ya walaupun sampai sekarang saya belum pernah
ketemu mereka, sih. Ya maklum lah ya, namanya juga anak cupu. Boro-boro ikut
kopdar di Jakarta, di Serang aja dulu taunya cuma sekolah-warung-sekolah-warung
aja.
Tapi Alhamdulillah, ada satu member yang pernah saya temui. Siapa lagi kalau bukan Kanaz (Anazkia). Hahaha. Tapi, inget Kanaz tuh jadi inget umur. Jadi di-skip aja deh. (Tertanda, fans yang durhaka).
Tapi Alhamdulillah, ada satu member yang pernah saya temui. Siapa lagi kalau bukan Kanaz (Anazkia). Hahaha. Tapi, inget Kanaz tuh jadi inget umur. Jadi di-skip aja deh. (Tertanda, fans yang durhaka).
![]() |
2015. Waktu ketemu Kanaz pertama kali. Kok agak geli ya liat muka sendiri. |
![]() |
2017. Waktu nggak sengaja ketemu di acara Siberkreasi (Jakarta). Kok di sini tingginya bisa sama, sih .-. |
Kayaknya, saya pertama kali tau
ada puisi berantai dan cerpen estafet juga dari sana. Makanya jadi suka ikut
nimbrung. Lucu aja rasanya bales-balesan di forum begitu. Apalagi masing-masing
orang punya level sendiri-sendiri semacam di Kaskus. Apa, sih? Tukang Nasgor? Tukang
Sate? Ah pokoknya gitu. XD
Lebih dari itu, Blogfam juga
berjasa banget atas kelahiran riangriang.com. :’) Blog ini jadi bisa naik satu
level deh gara-gara dapet domain gratis hasil ikutan lomba di ultah Blogfam yang ke-12. Wah, sekarang udah mau 15 tahun. :)
Balik lagi soal Blogfam, demi
mengumpulkan member-member yang tercecer, Maknyak katanya mau ngadain Blogfam
Homecoming. Nah, bagian yang ini saya ikut nyimak dari jauh aja :D.
Semoga kedepannya, Blogfam bisa berjaya lagi seperti dulu. Dan, bisa kembali fitri. Eaaaak kayak Lebaran, ya. Minal aidin, Blogfam. <3
Semoga kedepannya, Blogfam bisa berjaya lagi seperti dulu. Dan, bisa kembali fitri. Eaaaak kayak Lebaran, ya. Minal aidin, Blogfam. <3
Dunia akan terasa menjadi dunia, bila saja kau tak peduli
akan keinginanmu sendiri. Apa yang hendak kau beli terlalu tinggi—bagi
seseorang yang bahkan merasa tak ada harganya sama sekali. Kau mungkin masih tak
tahu, bahwa hidupnya, tak lebih dari sekadar pohon-pohon tak berbuah. Terus
tumbuh tanpa pernah menghasilkan apa-apa.
Mungkin ia sudah ingin mati, tapi kemengertiannya terhadap
persiapan diri sebelum pergi membuatnya tak bisa berhenti di hari ini.
Barangkali ia tak pernah bosan menghabiskan berjam-jam duduk di
Alun-alun Kota—di mana tak ada yang memedulikannya, meski ada ribuan
orang hilir-mudik di sana. Termasuk aku. Jangan salahkan aku kenapa tak memilih
menjadi pahlawan di siang bolong seperti yang orang-orang lain katakan. Karena
nyatanya, perempuan itu memang sengaja mengasingkan diri hanya untuk menunggu
makhluk paling dingin sepertimu.
Aku pernah menemukan sepotong kertas berisi puisi. Bahwa
keinginan kecilnya adalah hal paling gila yang pernah aku cerna. Ia hanya ingin
menjadi metafora dan hidup selamanya dalam buku yang berulangkali kau baca. Ia
ingin menjadi langit-langit kamar tanpa suara yang bisa mendengarkanmu
bernyanyi kapan saja. Ia hanya ingin kamu.
Aku tahu, aku tidak akan pernah punya kesempatan. Sebab, bukan aku, lelaki di hatinya sejak dulu.
![]() |
(Foto: lifehacker.jp) |
Dompet lagi tipis, terus dapet tiket promo pesawat? Duh, ini, sih namanya berkah banget. Iya, kan? Apalagi kalau kita udah bikin rencana liburan ala-ala backpacker, pasti tiket promo pesawat adalah hal yang pertama kali dikejar. Bener, dong?
Kalau masalah tiket udah beres, ada lagi, nih, yang biasanya bikin bingung kalau menjelang hari keberangkatan. Bingung nentuin barang apa aja yang akan kita bawa. Terkadang malah ada barang penting yang tertinggal karena kita kurang menyiapkan packing kita dengan baik. Temen-temen ada yang pernah? Aku, sih, pernah banget.
Ada yang bilang, packing itu super ribet karena harus menata banyak barang ke dalam tas kecil untuk bepergian. Padahal, sebenarnya packing nggak seribet itu, kok. Kamu bisa ikutin cara packing berikut ini agar packingmu nggak lagi ribet.
Buat daftar bawaan
Sebelum mulai packing, kamu bisa susun terlebih dahulu daftar bawaan yang dibutuhkan untuk liburan. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang lokasi yang kamu tuju agar kamu tahu barang apa aja yang harus kamu bawa dan pakaian seperti apa yang cocok untuk lokasi liburanmu. Banyak yang mengesampingkan hal ini sehingga sering kita temukan wisatawan yang salah kostum saat berlibur.
Gulung, gulung, dan gulung!
![]() |
(Foto: blog.tortugabackpacks.com) |
Pastikan untuk menggulung semua pakaian, celana dalam, handuk, atau apapun yang berupa kain agar pakaian gantimu tidak memakan ruang banyak dalam tas. Tips selanjutnya, kamu bisa menjadikan satu set pakaianmu menjadi satu gulung pakaian. Contohnya adalah gulung jadi satu kaos, celana dalam, kaos kaki, dan celana kamu agar kamu juga lebih mudah saat mengambilnya nanti.
Masukkan peralatan mandi dan makeup dalam satu tempat
Tentunya isi tas kamu tak melulu baju semata, kan? Kamu harus menyiapkan peralatan mandi dan make up. Apalagi buat para backpacker perempuan, penting banget, nih. Pastikan untuk menjadikan satu perlengkapan ini dalam sebuah pouch agar lebih mudah menatanya. Kalau kamu akan berlibur ke luar negeri, pastikan untuk memindah perlengkapanmu ke wadah yang berada di bawah 100 ml, ya. Pastikan juga pouch kamu kedap air supaya kalau terjadi kebocoran nggak bikin kotor barang bawaan kamu yang lain.
Bawa satu alas kaki ternyamanmu
Liburan nggak perlu bawa banyak alas kaki, apalagi bawa puluhan sepatu hak tinggi untuk berganti-ganti setiap hari. Cukup bawa satu aja alas kaki cadangan di tas kamu, pilih juga alas kaki yang nyaman untuk digunakan di berbagai medan. Karena saat traveling, pastinya akan lebih banyak jalan kaki, kan?
Bawa tas kecil untuk hal-hal penting
![]() |
(Foto: frugalfolicker.com) |
Setelah semua barang masuk ke tas besar, pastikan kamu juga menyiapkan tas kecil. Pastikan barang-barang penting seperti passport, kartu identitas, tiket promo pesawat, dompet, dan ponsel kamu masuk di tas kecil agar bisa diambil dengan mudah.
Nah, itu dia tips dan cara packing yang nggak ribet untuk liburan kamu. Nggak sesusah yang kita kira, kan? Kalau boleh tau, kalian udah dapat tiket promo pesawat untuk liburan ke mana, nih?
Saat ini,
dunia telah dimasuki oleh era digital yang tinggi. Media sosial yang kita
ketahui sudah semakin berkembang seiring dengan zaman. Barangkali, hampir semua
orang menggunakan media sosial dalam keseharian. Media sosial kini rupanya sudah
bertransformasi menjadi sahabat dekat, bahkan bisa jadi lebih dekat dari
sahabat yang dimiliki─tempat di mana kita berbagi apapun.
Berdasarkan
riset tahun 2017, pengguna internet di Indonesia diketahui telah mencapai
sebanyak 143,26 juta. Apakah dari total tersebut, telah menggunakan media
sosial sesuai fungsinya? Barangkali jawabannya tidak. Tidak sedikit ditemukan,
bertebarannya ujaran-ujaran kebencian maupun informasi hoax di platform manapun.
Rupanya hal
ini menggerakkan hati berbagai pihak, salah satunya Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo). Untuk memanilisir pengguna media sosial yang melakukan
hal serupa, pihaknya pun mengundang Blogger Banten dalam acara Flash Blogging dengan tema “Implementasi
Nilai-nilai Pancasila dalam Bermedia Sosial” untuk berdiskusi bersama.
“Saya harap,
Blogger Banten tidak terkontaminasi dengan beriata-berita hoax. Karena hoax itu
ibarat narkoba,” ucap Asisten Daerah Bidang Pemerintahan Provinsi Banten dalam
sambutannya.
Kemudian, Mas
Banyu Murti, seorang blogger yang fokus di dunia kuliner ini menjadi pembicara
pertama dalam acara ini. Beliau berbagi soal tren blog. Seperti yang dikatakan
oleh Mas Banyu, bahwa tren warganet selalu berubah, sehingga sebagai blogger
kita perlu terus interaktif. Sebagai blogger, desain, konten, dan fitur dalam
blog juga kekuatan sakral yang harus dimiliki.
“Yang terpenting
dari ngeblog: share, learning, and happy,” tambahnya.
Materi dalam
acara ini pun diimbangi dengan implementasi nilai-nilai Pancasila yang
diberikan oleh Pak Diasma Sandi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Beliau memberikan materi tentang “Pancasila, Piagam Jakarta, dan UUD 1945.”
Yang
menarik dari pemateri satu ini, Pak Dias memiliki jiwa yang menggebu dalam
membagikan nilai-nilai Pancasila kepada para blogger.
“Mengurus
wilayah itu tidak mudah, Pancasila berperan sebagai tali simpulnya,” kata
beliau.
Segini dulu saja, waktunya sangat terbatas. Tapi saya senang sekali
bisa hadir di acara ini bersama Blogger Banten lainnya. Terimakasih Kominfo! J
pergi adalah kemestian. pergilah.
kita tahu, ingatan tidak butuh
jam tangan—hanya seseorang
di kejauhan.
(Perjalanan Lain Menuju Bulan, Aan Mansyur)
Ada yang
tak bisa terurai oleh kata-kata. Di dadaku, harapan seperti memasuki suasana musim
gugur. Ingin kutimpa segala cemas dan siksa menjadi senyum yang ceria, tapi di
depanmu, tetiba aku lupa rencana sebelumnya.
Aku butuh gelombang
untuk bicara. Sebab saat ini, puisi dan segala metafora tak pernah cukup untuk bisa
mengatakan semuanya. Pertemuan terakhir kali kita waktu itu seperti karma yang
diberi semesta. Aku benci saat tubuhku sendiri mendadak tak punya energi. Tak
ada sapaan santai seperti biasa, bahkan aku tak berdaya hanya untuk sekadar menatap
mata.
Sejak dulu,
kita memang tak pernah jadi siapa-siapa, tak pula miliki kisah apa-apa. Aku hanya orang asing yang kebetulan singgah kemudian mengenalmu dan memiliki perasaan yang aneh setelah itu. Aku tak pernah mau melupakan, jadi aku selalu berusaha merawat kenangan dengan menjadikan ingatan
sebagai kamera tunggal; merekam kejadian lucu yang selalu berhasil menjadi memoar
rindu.
Di dalam
perjalanan waktu, aku tak pernah menunggu tapi seperti orang yang menunggu. Aku
cukup tahu kamu pasti tak akan mengharapkan itu. Aku selalu berharap bisa
menemukanmu di mana-mana. Di mall yang ramai, di sudut kafe sambil berbincang,
atau tak sengaja lewat di pinggir jalan. Bagiku, melihatmu seperti menemukan sebuah
ketentraman. Dan aku tak perlu lagi menjadi gelisah sendirian.
Siapapun
pasti tak pernah suka dengan perpisahan, tidak pula denganku. Aku pernah
sedikit bersedih saat menghadapi perpisahan beberapa tahun lalu. Karena itu
adalah sekat awal kita tak bisa lagi berjumpa setiap harinya, seperti biasa.
Kukira, tahun ini semua bisa menjadi dekat di depan mata. Meski tak bisa menemukanmu setiap hari, aku tidak perlu cemas karena kamu ada di sini. Kesempatan untuk bertemu mungkin akan lebih besar dari yang dulu. Tapi sepertinya aku kembali harus kecewa, sebab kamu akan pergi lebih jauh dari yang aku kira. Benar kata Shakespeare, expectation is the root of heartache. Aku memang bukan perempuan yang beruntung sepertinya.
Kukira, tahun ini semua bisa menjadi dekat di depan mata. Meski tak bisa menemukanmu setiap hari, aku tidak perlu cemas karena kamu ada di sini. Kesempatan untuk bertemu mungkin akan lebih besar dari yang dulu. Tapi sepertinya aku kembali harus kecewa, sebab kamu akan pergi lebih jauh dari yang aku kira. Benar kata Shakespeare, expectation is the root of heartache. Aku memang bukan perempuan yang beruntung sepertinya.
Aku kepadamu yang kerap bertanya hal-hal tak penting semacam “apa kabar?”. Mungkin
saat itu, aku tidak tahu lagi bagaimana cara mengatasi perasaan. Tapi setidaknya
aku berusaha untuk tidak lebih dari itu.
Aku tahu, setiap orang punya proses dan waktunya masing-masing, layaknya kamu yang sudah cukup dipersiapkan Tuhan untuk melebarkan sayap dan jauh terbang. Kelak, semoga hal-hal asing tidak pernah menjumpai kita setelah ini dan beberapa tahun nanti.
Jika kau ingin mengucapkan selamat tinggal, kata Aan Mansyur, jadilah seperti matahari tenggelam. Aku
tidak tahu bagaimana menjadi matahari, tapi semoga perjalananmu lancar, sampai nanti.