Semisal duri atas telahnya rapuh
Ketika yang dulu adalah batas sesakan
Sakit itu kita yang rasa
Bukan berdiri atas nama lain
Ketika yang dulu adalah batas sesakan
Sakit itu kita yang rasa
Bukan berdiri atas nama lain
Mungkin siang bisa tertawa
Melihat si pejalan semakin terengah
Entah menurunkan kemauan
Atau benar-benar beralih tujuan
Tertawalah
Sepertinya mimpi bukan lagi singgasana
Untuk aku
Untuk takdirku
Unknown
Puisi nya ngena deh.. baca juga puisiku disini.
salam kenal ya
Blogwaking ke http://j-samudra.blogspot.com/ juga ya… ditunggu komentarnya 😀
Fahrizal Mukhdar
tertawalah. 🙂 …. sebagai obat kekeasalan. 🙂 Tersenyumlah, sebagai bukti ketabahan. busungkan dada, sebagai bukti kita siap dengan hidup kita yang indah ini
Happy Hawra
Makasih.. salam kenal juga ^^
iya 🙂
Happy Hawra
awesome 🙂
Arif Chasan
*ketawa-ketawa sendiri*
Happy Hawra
guling-guling sendiri juga boleh kak
Arif Chasan
*guling-guling*
Happy Hawra
hahaha beneran