Cuitan · Februari 4, 2016 0

Alien Kampus Fiksi 15

19 Alien KF15

Kalau tulisan pertama adalah versi serius. Maka tulisan kedua ini adalah versi yang paling seriusnya. (Serius membuka aib maksudnya. Jangan husnudzan dulu makanya).

Ini adalah 18 paket UN yang telah disebutkan pada postingan sebelumnya. Tapi  tampang tante-tante kayak mereka udah nggak pantes lagi diingatkan perkara UN. Jadi sebut saja mereka 18 alien KF15
Mentari Puteri Utami. Alias Puput. Alias Putri nomor 1 dari Kerajaan Ala-ala.
Mbakput ini berasal dari Mojokerto. Ngomong-ngomong soal Mbakput, Mbakput ini hidupnya dangdut banget. Terus totalitas kalau soal teknik menulis dan peragain adegan-adegan dalam film maupun cerpen. Gayanya itu lho. Nggak nahan..
Tapi orangnya kocak kok. Heboh. Baik sekali telah merelakan dua gantungannya dicuri swiper-swiper cantik. Tau lah siapa swiper-swiper cantik itu ;)))
Oh iya, Mbakput ini juragan warnet di Mojokerto. Cerita unik di warnet Mbak Puput. Katanya, warnet Mbakput itu adalah patokan rumah-rumah tetangganya yang dapet kiriman paket. Nggak jarang juga ada paket-paket aneh yang nyasar di warnet Mbakput. Kayak misalnya dua pasang obat kuat. Setelah ditelusuri, ternyata tetangganya tanpa bilang-bilang menggunakan namanya untuk pesan obat kuat itu. Hanjir… kocak sekali….
Katanya juragan warnet. Tapi bedak, cream, lipstick, sampe deodoran semuanya minta. Juragan macam apa itu!
Devi Liandani. Penggangu tidur kedua di malam pertama setelah Mbakput. Musuh besar di KampusFiksi15. Dan sampai sekarang kita belum baikan. Devi alias si Teteh ini yang paling rajin di kamar. Rajin apa coba? Rajin mulungin sendok-sendok makan. Di tasnya (atau yang Mbak Banin sebut dengan lemari) ada satu kardus makan yang kalau dibuka isinya sendok-sendok bekas anak-anak makan. Nggak ngerti deh pokoknya sama si Teteh yang satu ini.
Devi ini yang selalu merayakan hari jadi dengan pacarnya yang dipanggil Bebi. Dari hari ke-567 sampai hari ke-1000, dia nggak akan lupa.
“Ada kisah sedih selama di mobil tadi.”
“Apa? Mas Reza sama Mas Kiki kentut di mobil?”
“Aku dikira 26 tahun sama Mas Reza masa.”
Terimakasih Mas Reza, aku jadi bahagia.

Teh, kamu kapan paketin jaketku? XD

FYI. Saya, Devi, dan Mbakput ini adalah penganut mazhab suudzhan dan aliran fitnah. Mbakput kalau kehilangan sesuatu, di pikiran buruknya cuma ada dua pilihan. Kalau bukan ulah Devi, ya ulah Hepi. Kalau bukan ulah Hepi, ya ulah Devi. Nggak ada lagi yang bisa dicurigai. Padahal sebenarnya, Mbak Puput itu cuma lupa naro.
Hal yang sama pun dirasakan saya dan Devi. Kalau Devi kehilangan tupperware, matanya langsung melirik tajam ke arah saya. Dan saya cuma bisa ketawa. Karena di pikiran buruknya Devi, kalau ada barangnya yang hilang cuma ada satu pilihan. Kalau bukan ulah Hepi, ya ulah Hepi. Nggak ada lagi. Padahal sebenernya, Devi itu lupa naro tupperwarenya.
Saya juga sama, waktu saya nggak menemukan HP di kamar. Mata saya langsung melirik Devi. Karena di pikiran buruk saya, kalau ada barang saya yang hilang cuma ada satu pilihan. Kalau bukan ulah Devi, ya ulah Devi. Nggak ada lagi. Padahal sebenernya, HP saya itu keselip di antara rongga-rongga kasur.  XD
Ya, begitulah kehidupan para penganut mazhab suudzhan. Pikirannya tidak pernah positif.

Emma Lini Rizky, asli Surabaya. Pengganggu tidur ketiga di siang hari yang indah. Ups.
Karena wajahnya yang cinaable itu, kami sekamar sepakat memanggilnya dengan sebutan Aling. Aling ini masih semester 2, perempuan paling muda di antara tante-tante yang ada. Sehingga Aling ini adalah yang paling dilindungi sejagat raya KF. Ia juga aset berharga di kamar candi. Karena kejujuran dan kepolosannya, semua orang jadi gemes sama Aling. Termasuk Pak Edi dan segenap tim Kampus Fiksi.

Sebercanda apapun orang-orang, Aling akan tetap menanggapinya dengan serius. Makanya, Mbak Nabil, penghuni kamar blok sebelah yang juga asli Surabaya selalu mengkhawatirkan Aling yang satu kamar dengan manusia-manusia seperti saya dan Devi. Padahal ya, di kamar itu jumlahnya delapan orang, tapi yang dicurigai Mbak Nabil bisa mengusik jalan hidup Aling cuma kami berdua. Nggak ngerti lagi sama jalan pikirannya Mbak Nabil -_-
Mbak Nabil nggak tau sih, kalau kita nggak akan jadi tidur kalau Aling belum dapet tidur (dengan sebelumnya kita sudah ambil posisi tidur duluan)

“Aling… kamu bisa bahasa Mandarin? Kalau bahasa Mandarinnya Devi cantik apa?”
“Wah… itu sulit kakak. Aku nggak bisa jawabnya.”

Di situ saya ngakak bahagia.


Siti Nur Banin, asal dari Tuban. Setelah ngobrol-ngobrol bersama di kamar, ternyata Mbaknin seorang calon ibu muda yang tengah mengandung bayinya yang berusia tiga bulan. Ini twist pertama di Kampus Fiksi 15.

Terus Mbak Banin cerita banyak tentang awal mula kisah cinta dengan suaminya yang bertemu di sebuah pertandingan catur. Singkat cerita, empat tahun kemudian, Mbaknin dan suaminya menikah.

“Nama saya Banin, kalau kalian mengerti bahasa Arab, Banin itu artinya laki-laki. Kisahnya panjang kalau saya menceritakan kenapa saya diberi nama Banin padahal saya ini perempuan.”

“Sebenarnya saya ini adalah peserta Kampus Fiksi angkatan 18. Tapi karena saya terlanjur dihamili oleh suami saya, maka saya meminta Mbak Ve agar bisa memajukan saya di angkatan sebelumnya. Karena takut bayinya keburu berojol dan saya tidak sempat mengikuti ajang Kampus Fiksi ini.”

Asli. Antara ngakak dan geli denger Mbak Banin ngomong begitu.

Yang lucu juga adalah ketika Mbak Ve berdiri di samping Mbak Banin dan membandingkan perut mereka berdua sambil ngomong sendiri. “Ini hamil. Ini nggak hamil. Logikanya tuh di manaaa?

Satu pesan buat Mbak Banin, kami tidak akan melupakan cerita tentang semut Edi, semut Ve, dan semut Wahyu mu itu.

Meilanny. Asli dari Tangerang. Waktu saya bilang kalau saya orang Serang, Mbakmel langsung antusias.
“Wah, iya? Kamu Serangnya di mana? Dulu aku juga tinggal di Serang.” Dan ternyata Mbakmel ini alumni Prisma pada masanya.

Dan twist selanjutnya adalaaaaah…….

Mbakmel adalah ibu-ibu dengan dua orang anak! Anak pertamanya sudah kelas 6 SD. Padahal sebelumnya saya berpikir kalau yang setiap hari telepon dan kirim-kiriman voice note  itu adalah pacarnya, tapi ternyata suaminya! Karena dari mukanya saya percaya kalau Mbakmel ini bahkan umurnya belum sampai 30 tahun. Ternyata umurnya 34! Kamu awet muda sekali. Mbak. Dan semua ini baru terbongkar saat malam penutupan KF15. GILS GILS GILS….

Dan terbongkar juga kalau ternyata Mbakmel ini adalah artis media sosial yang merangkap jadi admin dari KOBIMO (Kelas belajar menulis online, kalau tidak salah). Mbakput, Devi, dan Mbaknin nggak percaya kalau orang yang selama ini mereka tau ada di depannya. Sebenernya saya roaming bagian ini.

Terus gara-gara Mbakmel mengakui keartisannya, kami sekamar jadi saling mencurigai satu sama lain. Jangan-jangan di antara kami, salah satunya adalah Ilana Tan! OH JADI INI TWIST TERBESAR DI JAGAT RAYA KF15? SALAH SATU PESERTA KF 15 ADALAH ILANA TAN?

Riska Dwi Agustin. Asal Magetan. Mbak Riska ini umurnya 24 tahun, padahal saya kira nggak jauh beda sama saya. Mbak Riska ini yang paling lama kalau ngaca. Sebelum keluar kamar, ngaca. Masuk kamar lagi, ngaca. Nggak ngerti sama jalan pikiran si kaca.

“Saya lebih suka dipanggil Riska Suratno karena saya mengagumi Bapak saya…” Hmm. Ini twistnya di bagian mana ya, Mbak? *dipecut*

Jadi gimana, Mbak? Udah bisa liat candi dari jendela? Kalau belum, belajar lagi untuk membuka mata batinmu.


Mitri Komalasari. Yang lagi ngekos di Jogjakarta. Mbak Mitri iki kayaknya suka sama yang berbau-bau Jepang. Dari gantungan sampe baju ala-ala Jepang. Katanya juga kerja di tempat ramen. Tapi kok herannya nggak pernah sih Mbak Mitri nawarin makan ramen di tempatnya? Mbak Mitri iki canggih, soalnya kuliah di jurusan Sistem Informasi.

Nabilah JKT48. E maksud saya Nabila Azzahra Syahbani (Namamu berat banget kayaknya ya, Mbak. Seberat hatimu melangkah ke jenjang walimah). #dipecutmbaknabil (Sumpah Mbaaak, aku bercandaaaa)

Mbak Nabil asli Surabaya. Mbak Nabil adalah orang yang paling-paling-paling ditunggu sama penghuni awal kamar candi. Jadi, saking gabutnya nungguin peserta lain yang nggak dateng-dateng, kita yang udah dateng ini sampai download jam penjemputan peserta. Di jadwal penjemputan, setelah Aling, peserta yang akan datang ke asrama adalah Mbak Nabil. Makanya kita sampe latihan menyapa peserta yang bakal jadi penghuni kamar candi dengan memakai nama Nabila. “Kamu pasti Nabila ya. Kita udah tau kalau kamu Nabila. Udah ngaku aja.” Tapi semua itu palsu. Nabila nggak pernah datang sampai kamar candi penuh.

Dan yang namanya Nabila itu baru dateng waktu mau magrib. Cewa!

Oh iya, saya sama Devi adalah yang-paling-sering-banget bohongin Mbak Nabil. Kata Mbak Nabil, muka kami berdua ini susah untuk dibedakan ketika lagi bercanda atau lagi serius. Makanya, setiap kami mengungkapkan suatu fakta, Mbak Nabil akan tanya siapapun di sebelahnya untuk memastikan bahwa apa yang kami katakan adalah sebuah kebenaran. Bener-bener heran sama jalan pikiran Mbak yang satu ini.

*banyak dosa sama Mbak Nabil* *sungkem sama Mbak Nabil*

Tapi aku ngefans sama kamu kok, Mbak. Serius. Aku sayang Mbak Nabil. Titik dua bintang kecil di langit yang biru pokoknya!

Ika Dewi Vihara B.S (Belum Selesai). Asal dari Kediri. Mbak Ika iki adalah Ibu Negara di KF15. Teman setia memakan twister yang keburu umes. Mbak Ika ini yang paling nggak terima kalau Agus Mulyadi jadi bintang tamu di acara KF15. Katanya, nggak ada yang lebih ganteng lagi apa?
Nggak ngerti sama Buneg ini, sukanya ngomong pake bahasa jawa. Tapi rata-rata memang peserta banyak yang menggunakan bahasa jawa kalau ngobrol. Saya mah apa, hanya bisa meng-amin-kannya saja. Oh iya, terima kasih loh Mbak udah ngasih link buat belajar bahasa Korea. Yeay~

Ervina Maulidah Khabib. Asli dari Temanggung tapi KTP Solo. Mbak Vivin ini sang pakar kecantikan. Suka nggak mau diganggu siapa-siapa kalau lagi selfie.

“Eh,minggir-minggir. Jangan pada ganggu ya… Hari ini aku belum selfie soalnya.” Dan semuanya diusir nggak boleh ikutan foto -_-

Nggak ngerti sama jalan pikiran hpnya Mbak Vivin.

Setelah ngobrol sama Mbak Vivin, ternyata beliau ini kerja di penerbitan sebagai editor non fiksi. Kata Devi, cerpennya Mbak Vivin itu keren banget.

Nani Susiani. Asal dari Sleman. Ketua suku paling preman di KF15. Kalau gambar, bisa keren banget. Nggak ngerti lagi sama tangannya Mbak Vroh ini.

“Mbak, kamu kok bisa dipanggil Vroh sih? Ceritanya kayak gimana?”
“Jadi, anjing-anjing yang di depan itu….bla bla bla bla…. suka bunyi guk guk guk guk….. terus….. vroh vroh vroh.”
“Oh…….”

Aslinya waktu itu saya nggak bisa mencerna apa yang dikatakan sama Mbak Vroh. Maka jadilah percakapan di atas.

Putri Fajri Pratiwi. Asal dari Planet Bekasi. Putri nomor 3 dari Kerajaan Ala-ala yang dipanggil Uti. Mbak Uti ini yang menyebar isu per-grup-whatsapaan. Katanya, saya udah bikin grup whatsapp buat KF15. Padahal kan emang udah. Eh… belum. Kemarin Mbak Uti ini mengakui kalau dirinya adalah mahasiswa semester 12. *pukpuk hangat mbak uti*

Putri Utami Rahmania. Dari Bandung tapi Asal Aceh. Putri nomor 2 dari Kerajaan Ala-ala yang berhasil memperjuangkan namanya sebagai Putri yang dipanggil Putri. Kuliah jurusan Ilmu Perpustakaan Unpad. Sedang dalam proses mengakhiri masa lajangnya kuliahnya. Semua akun medsosnya bernama putrikuputrimu (Mbak, aku udah promote sosmedmu. Jangan lupa royaltinya ya)

Sri Suwarni Yuliatiningsih. Asal dari Yogyakarta. Peserta yang paling awet duduk sama Massukin. Katanya, mereka seperti sedang berada dalam sidang perceraian. Nining adalah yang pernah protes karena dipanggil Mbak. Soalnya kata Nining, kita itu seumuran.

Zahrotunnisa. Asal Banyumas. Pokoknya yang paling teringat dari Jahroh ini adalah gelas besarnya yang sering dibawa kemana-mana.

Sukindar. Alias Massukin dari Gunung Kidul. Kalau denger Gunung Kidul, saya itu teringat sama Tasaro GK. Massukin, kamu tau Tasaro GK nggak? Tepuk tangan yang gemuruh untuk puisi dari Massukin di malam penutupan KF15 kemarin.

Oh iya, Mas. Kayaknya kamu lebih cocok dipanggil Tante Sukin deh. #input

Sayyid Mustofa Herlan. Asli dari Cirebon. Kuliah di UIN Bandung. Waktu saya tanya, “Kamu  kuliah di UIN Bandung? Kenal si ini nggak?”
“Nggak.”
“Kalau si ini?”
“Nggak.”
“Kalau si itu?”
“Nggak juga.”
Jadi kamu kenalnya siapa sih? Untung nggak jadi nanya, takutnya nanti Dedek Iid (begitu yang lain memanggilnya) bilang lagi kalau hidupnya flat flat saja. Dedek-dedek-annya Mbak Banin di KF15.

Eka Restu Anggraeni. Asli Gresik. Twist selanjutnya adalah saya baru tau kalau ternyata Mbak Eka ini sedang hamil juga. Dan baru tau juga kalau cowok yang suka bergabung di antara kita adalah suaminya -.-

Saya termasuk follower instagramnya Mbak Eka. Dan beliau suka posting-posting jualannya. Entahlah jualan apa.

Paket ID Diamond

Diamond 1
1 Nano Spray Versi 3 + 3 box So Shin
Rp. 3.650.000

Diamond 2
1 Magic Stick + 1 Pendant Aura + 1 box So Shin
Rp. 2.950.000

Waktu liat kata diamond dan pendant aura, saya kira Mbak Eka ini lagi jualan seperangkat alat get rich. -_-

*

Gimana ya, kayak yang masih kerasa hampa-hampa gitu pulang dari Jogja. Padahal baru 3 hari kenal kalian, tapi udah rindu aja. *ketika hepi mulai baper*

Mari kita saling mengenal lagi tante-tante yang baik hatinya. Tapi kalau udah kenal jangan ilfeel ya. *tutup mata*

Salam MPC ya!
*btw gimana sih awal mula tercipta MPC ini?* Maafkan saya kurang gaul soalnya.

~

Happy Hawra